Catatan ini ku tulis ketika hendak pulang kampung beberapa bulan yang lalu...
Beberapa
kali hati berbisik padaku, “Tidak kah kau ingin meninggalkan ribuan kenangan
yang telah kau goreskan dalam kehidupanmu disini?”
Aku
menjawab, “ Aku akan tetap disini bersama kenangan itu.”
Hati
berbisik lagi, “Tidak kah kau ingin meninggalkan orang-orang yang telah
bersamamu mengukir kenangan itu?”
Aku
menjawab. “Aku akan tetap disini. Aku ingin membalut kenangan itu dan tetap
bersama mereka disini.
Suatu ketika
hati berbisik lagi, untuk ketiga kalinya, dengan lembut, “Apakah kau tidak
merindukan tempat terindah dalam hidupmu yang dulunya juga pernah kau ukir dan
bentuk ribuan kenangan, bahkan jutaan kenangan yang luar biasa?”
Aku hanya
terdiam…
Hati
melanjutkan, lebih lembut lagi, “Apakah kau tidak merindukan orang-orang tercinta
yang dulunya telah bersamamu mematrikan jutaan kenangan terindah itu dalam
hidupmu?” Tidak kah kau merindukan mereka disana?
Aku hanya
terdiam…bertanya-tanya dalam kesenyapan…
Hati kembali
berbisik lagi, “Bukan kah mereka dan kenangan-kenangan itulah yang membuat kau
indah seperti ini?”
“Tidak. Aku
juga punya mereka dan kenanganku disini. Mereka juga telah membuatku indah.”
Jawabku.
Hati
berbisik lagi, “Tentu, mereka disini juga telah bersamamu mengukir hidupmu.
Akan tetapi kau juga perlu bersama orang-orang tercintamu dan tempat dimana kau
dulu memulai kenanganmu. Disana kau akan membuat kenangan baru.
“Tapi aku
tidak bisa meninggalkan orang-orang disini. Aku ingin tetap bersama mereka.”
Jawabku
“Dalam
kehidupan harus ada perpisahan. Di suatu saat kau bersama mereka, namun di
suatu saat pula kau juga harus meninggalkan mereka.” Kata menimpali.
Aku
terdiam…meratap…
Hati
berbisik lagi, dengan lembut, untuk terakhir kalinya, “Mereka pasti akan tetap
bersamu. Kau pasti akan kembali pada mereka.”
Kembalilah
dulu kau pada orang-orang tercintamu…
Aku
terhenyak seketika dalam kesenyapanku, tetes demi tetes beningnya air mata
mengalir di pipiku. Warna kelabu dan blur yang sebelumnya menghiasi pikiranku
kini berubah menjadi pelangi. Aku sadar…aku tiba-tiba berteriak dalam
kesenyapan. “Go home…go home…go home…”
Let me go
home… Friends.
0 komentar:
Posting Komentar