Let Me Go Home

Minggu, 07 Oktober 2012




Catatan ini ku tulis ketika hendak pulang kampung beberapa bulan yang lalu...

Beberapa kali hati berbisik padaku, “Tidak kah kau ingin meninggalkan ribuan kenangan yang telah kau goreskan dalam kehidupanmu disini?”

Aku menjawab, “ Aku akan tetap disini bersama kenangan itu.”

Hati berbisik lagi, “Tidak kah kau ingin meninggalkan orang-orang yang telah bersamamu mengukir kenangan itu?”

Aku menjawab. “Aku akan tetap disini. Aku ingin membalut kenangan itu dan tetap bersama mereka disini.

Suatu ketika hati berbisik lagi, untuk ketiga kalinya, dengan lembut, “Apakah kau tidak merindukan tempat terindah dalam hidupmu yang dulunya juga pernah kau ukir dan bentuk ribuan kenangan, bahkan jutaan kenangan yang luar biasa?”

Aku hanya terdiam…

Hati melanjutkan, lebih lembut lagi, “Apakah kau tidak merindukan orang-orang tercinta yang dulunya telah bersamamu mematrikan jutaan kenangan terindah itu dalam hidupmu?” Tidak kah kau merindukan mereka disana?

Aku hanya terdiam…bertanya-tanya dalam kesenyapan…

Hati kembali berbisik lagi, “Bukan kah mereka dan kenangan-kenangan itulah yang membuat kau indah seperti ini?”

“Tidak. Aku juga punya mereka dan kenanganku disini. Mereka juga telah membuatku indah.” Jawabku.

Hati berbisik lagi, “Tentu, mereka disini juga telah bersamamu mengukir hidupmu. Akan tetapi kau juga perlu bersama orang-orang tercintamu dan tempat dimana kau dulu memulai kenanganmu. Disana kau akan membuat kenangan baru.

“Tapi aku tidak bisa meninggalkan orang-orang disini. Aku ingin tetap bersama mereka.” Jawabku

“Dalam kehidupan harus ada perpisahan. Di suatu saat kau bersama mereka, namun di suatu saat pula kau juga harus meninggalkan mereka.” Kata menimpali.

Aku terdiam…meratap…

Hati berbisik lagi, dengan lembut, untuk terakhir kalinya, “Mereka pasti akan tetap bersamu. Kau pasti akan kembali pada mereka.”

Kembalilah dulu kau pada orang-orang tercintamu…

Aku terhenyak seketika dalam kesenyapanku, tetes demi tetes beningnya air mata mengalir di pipiku. Warna kelabu dan blur yang sebelumnya menghiasi pikiranku kini berubah menjadi pelangi. Aku sadar…aku tiba-tiba berteriak dalam kesenyapan. “Go home…go home…go home…”

Let me go home… Friends.

0 komentar:

Posting Komentar